...Jasminum sambac...


 Ketika pagi datang, sibak selimut hendak beranjak menuju aliran air. Setelah salat, ada yang buatin kopi+susu anget. Siapa dia ? Dia si cantik Novi, terima kasih ya. Duduk bersanding dengan embah utie juga sahabatku, IMMawati Riska. Tak sekedar ngopi susu, di hadapan kami ada berjajar makanan ringan. Hmm.. meski rada dingn-dingn gitu. Yang pasti suasana lebih hangat dengan obrolan ringan dengan mbah utie.

Matahari yang kian menyingsing, menarik kami untuk segera berbaur di luar. Menuju rumah IMMawan Fikri, disana ada Kang Mudhi yang satu perjalanan dengan kami. Pagi itu dia harus kembali ke kampus, ada ujian. Sarapan bareng menjadi agenda berikutnya setelah medang kopi susu.

Selesai sarapan, susuri jalan aspal yang demikian lurussss dengan hilir mudik kendaraan yang tiada henti. Menuju bentang alam maha dahsyat. Hijau dedaun melati, hmmm. Meski embun demikian tebal tidak menghalangi kami turun ke rimbunan dedaun hijau itu. Melati nan puti itu lagi di pilah-pilih oleh beberapa ibu-ibu. Mereka memetik kuncup bunga-bunga melati. Konon kuncup bunga-bunga itu nantinya mau dijadikan campuran daun teh. Bisa kebayang kan harumnya wangi melati.

Kawan-kawan tahu kan, kalau bunga melati itu salah satu Puspa Bangsa atau simbol nasional yaitu melati putih (Jasminum sambac), karena bunga putih kecil yang harum ini melambangkan kesucian dan kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai tradisi dari banyak suku di negara ini. Bukan hanya itu, bunga ini merupakan suatu keharusan hiasan rambut pengantin dalam upacara perkawinan berbagai suku di Indonesia, terutama suku Jawa dan Sunda.

Jenis lain yang juga populer adalah melati gambir (J. officinale). Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah Nusantara. Nama-nama daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu cut atau Meulu China (Aceh), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima dan Sumbawa) dan Manyora (Timor), Melati Salam (UMI), Malete (Madura) serta Beruq-beruq(Mandar).
Di Italia, melati casablanca (Jasminum officinalle), yang disebut Spanish Jasmine ditanam tahun 1692 untuk dijadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan melati putih (J. sambac) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de Medici. Dalam tahun 1919 ditemukan melati J. parkeri di kawasan India Barat Laut yang kemudian dibudidayakan di Inggris pada tahun 1923.

Di antara 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli botani baru sekitar 9 jenis melati yang umum dibudidayakan dan terdapat delapan jenis melati yang potensial untuk dijadikan tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan karena belum terungkap potensi ekonomi dan sosialnya. Tanaman melati termasuk suku melati-melatian atau Oleaceae.
Jenis, varietas dan ciri-ciri penting (karakteristik) tanaman melati adalah sebagai berikut:
Adapun jenis dan varietes Melati yang ada di Pulau Jawa antara lain:

Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan industri minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum teh, seperti teh melati yang populer di Indonesia.

Oke kawan, yang pasti Bunga Melati akan selalu mewangi tatkala bermekaran. Hmmm... terasa wangiiiiinya...